AoD 37 Kontrak

Minggu, 13 Agustus 2023

 Dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang tinggi adalah raksasa hijau yang beberapa kali lebih besar.


Seberapa besar itu ...? Meski udara di sini jauh lebih bersih daripada bumi, aku masih tidak percaya aku benar-benar bisa melihat siluet pohon yang jauhnya masih ribuan kilometer.

Pohon Dunia … bersama dengan sembilan puluh sembilan pohon muda, mereka berfungsi sebagai pusat penjuru dunia ini.

... tunggu, tidak, ini bukan waktunya untuk mengagumi pemandangan. 'Ribuan kilometer' itulah yang harus aku lewati.

*Ratatatat!!*

"Oh, ayolah!"

Peluru angin yang lebih eksplosif muncul entah dari mana. Aku segera pergi.

Avatar monster militer yang dikendalikan oleh penguji beta rahasia menunjukkan diri. Lima laba-laba kriket hitam berlari di depanku dengan delapan kaki mereka, menembak menggunakan mantra seperti biasa.

Sudah dua puluh empat jam sejak pertemuan pertamaku dengan laba-laba kriket. Mereka tidak pernah berhenti menyerang. Setiap kali mereka kehabisan mana dan pergi, mereka akan kembali beberapa jam setelahnya atau hanya sepuluh menit jika keberuntungan sedang tidak berpihak padaku.

Mereka akan hidup kembali jika aku membunuhnya. Mereka tidak mendapatkan penalti pemotongan sihir seperti pemain beta normal, tetapi mereka masih akan kehilangan jumlah sihir yang aku keringkan. Namun, bukannya semakin melemah ketika bangkit kembali, tampaknya sihir mereka bahkan sedikit meningkat. Mungkin mereka bergiliran membunuh monster atau manusia di tempat lain.

Bahkan ketika aku pulih tiga puluh persen setiap jam, itu masih belum cukup. Sihirku saat ini sudah setengah kapasitas.

Aku benar-benar tidak mampu terus melawan mereka. Aku tetap sebagai manusia dan berlari menuju laut.

Aku adalah 'iblis kabut ganas yang merusak laut utara', jadi aku bisa menyeberangi lautan dengan baik jika aku beralih ke bentuk kabut di sini. Namun, dengan ancaman peluru angin menjulang di belakangku, aku tidak berani.

Terbang sebagai manusia juga mungkin, tetapi mempertahankannya selama berjam-jam akan terasa berat bagiku, ditambah lagi aku kehilangan banyak kemampuan manuver. Jadi, aku memutuskan untuk berlari di atas air.

Kabut dari kakiku membekukan ombak dengan setiap langkah yang  kuambil.

Pijakannya tidak terlalu stabil, tetapi itu sudah cukup. Aku menjaga kecepatanku. Upaya mereka untuk mengikutiku berakhir dengan es yang hancur dan laba-laba yang tenggelam.

Serius ... apakah mereka bahkan menggunakan mata mereka? Mengapa mereka berpikir esku dapat menopang berat badan mereka?

Enam hari waktu hidupku yang tersisa.

Mengingat aku harusnya menyeberangi lautan, pegunungan, lalu satu samudera lagi untuk mencapai Pulau Tengah di mana Pohon Dunia berada, aku bergegas dengan sangat cepat.

Aku terus berlari di jalan beku sepanjang siang dan malam. Seperti yang kuharapkan, laut telah menghentikan serangan lebih lanjut. Tetap saja, aku harus terus-menerus membuat kabut, jadi aku tidak memulihkan semua sihir sebanyak itu.

Mungkin aku harus menerima hilangnya kerahasiaan dan habis-habisan sebagai kabut terbang? Aku tidak bisa memutuskan. Terutama ketika masih ada drone mengawasiku dari luar jangkauan seranganku bahkan sampai sekarang.

Seekor hiu raksasa menyerangku di jalan. Aku menjaga kecepatanku seraya meninggalkan ikan beku yang tenggelam.

Empat hari waktu hidupku yang tersisa.

Aku akhirnya bisa melihat pantai. Daerah-daerah di sekitar Pohon Dunia dan Anak Pohon Dunia umumnya beriklim sedang dan banyak tanaman hijau, tetapi gunung-gunung di sini tidak memiliki apa-apa selain tebing terjal dan permukaan cadasnya tidak memungkinkan untuk menopang kehidupan.

"Sial!"

Jadi, inilah mengapa penguji beta rahasia tidak menyerangku di laut. Mereka sedang menyiapkan serangan di sini! Lebih dari empat puluh laba-laba kriket menempati area yang relatif lebih rata di garis pantai, menunggu kedatanganku.

Sepuluh laba-laba terdepan menembakkan peluru angin mereka bersamaan. Aku segera berhenti membuat kabut dan terjun ke laut.

Kupikir sekarang bukan saatnya untuk khawatir tentang menyimpan rahasia, maka ...

Dengan kekuatan penuh sihirku, aku membuat segumpal besar air laut beku untuk dilemparkan pada mereka. Mereka segera menghancurkannya. Aku sepenuhnya berubah menjadi kabut, melesat melalui serpihan es dan melewati penyergapan mereka. Aku meninggalkan beberapa es loli laba-laba ketika aku mulai mendaki gunung.

Namun, ada kejutan menungguku. Kejutan itu aku yakin juga tidak diketahui oleh penguji beta rahasia.

Ada alasan mengapa tidak ada yang pernah mencapai Pohon Dunia tanpa mengikuti jalur resmi. Gunung-gunung itu sendiri menolak semua penyusup.

****

Di antara para penguji alpha rahasia, para penyintas dengan gangguan jiwa dirawat dan dimonitor di fasilitas terpisah. Anak-anak koma itu terbaring diam dalam lima puluh tujuh kapsul. Audrey ada di depan mereka, terhubung ke perangkat VR audio-visualnya. Dia sedang menghubungi Brian yang masih tinggal di pusat penelitian ke-7.

“Hahahhah, sulit dipercaya! Jadi dia benar-benar terhubung dengan No. 13! Aku baru saja melihat kelinci kecil kami berubah menjadi monster kabut, hahahahaaah! Audrey, bagaimana dengan situasi di sana?!”

Dia dengan dingin memulai laporannya.

"No.13 masih belum menunjukkan tanggapan dan tidak ada subjek lain. Juga, pengawas panti asuhan yang dulu mengurus No.13 telah tiba sesuai undangan Anda. Bagaimana kita akan melanjutkan?''

"Oh, dia sudah di sana? Dia seharusnya cukup akrab dengan No.13, jadi aku mengundangnya untuk mendengar pendapatnya. Jangan ragu untuk berbicara dengannya. Mari kita lihat, jadi No.13 masih tidak responsif ... "

"Lalu aku akan melanjutkan pengamatanku."

Audrey menutup panggilan visual dan mengembalikan matanya ke kenyataan. Berbalik, dia melihat seorang wanita berusia sekitar 50 tahun dengan riasan tebal menyeruput kopi sambil membuat dirinya senyaman mungkin. Dia mengalihkan senyumnya kepada Audrey.

“Sudah selesai dengan panggilan Wakil Direktur? Ya, benar, tidak ada seorang pun di dunia yang tahu gadis itu lebih daripada aku! 'Anak Iblis' dulunya anak nakal ketika dia pertama kali datang ke panti asuhan. Pada akhirnya tidak ada yang tidak bisa diperbaiki oleh beberapa pemukulan, heheheh,” kata wanita pengawas itu, terdengar sangat bangga dengan perbuatannya.

"Begitukah …"

"Iya! Dan jika dia belum menunjukkan respon apa pun, maka kita bisa mengeluarkannya dari kapsul dan memberinya perawatan kejut listrik seluruh tubuh seperti dulu! Bahkan bocah itu takut pada saat itu, menjerit dan menangis setiap kali aku melakukannya, jadi itu akan bekerja dengan baik di sini!”

[E/N : Nenek sialan! Bahkan aku yang biasa nulis gore pun kesel sendiri pas nerjemahinnya]

Bahkan di antara panti asuhan penelitian yang didirikan di seluruh dunia, wanita ini masih salah satu yang terbaik dalam hal mendapatkan hasil. Korporasi sangat menghargainya. Di panti asuhan yang sama-sama berprestasi tinggi, kekejaman seperti itu adalah kejadian sehari-hari.

"... Kita perlu meminta izin Wakil Direktur," jawab Audrey.

Kebijakan mengharuskan anak-anak yang dipaksa logout karena kejatuhan mental agar tetap hidup di fasilitas perawatan selama tepat tiga puluh hari. Alat-alat pendukung hidupnya akan dicabut secara berurutan begitu masa tiga puluh hari berakhir.

Pemrosesan akhir hanya akan dimulai setelah dukungan kehidupan berhenti untuk semua penguji alpha rahasia. Sampai sekarang, sekitar tujuh puluh persen telah mencapai akhir masa sewa mereka untuk hidup. Kematian mereka sudah dikonfirmasi. Penguji terakhir, No.13, memiliki empat hari tersisa.

Bahkan jika pengamatan ini benar-benar mengungkapkan hubungan antara No.13 dengan gadis buas kelinci, pemutusan daya hidup adalah apa yang menantinya.

Melihat bagaimana hidupnya, jauh lebih berbelas kasih jika membiarkannya mati dengan tenang, pikir Audrey.

Tiba-tiba, teriakan Brian terdengar dari perangkat VR.

"Apa-apaan monster itu?!"

***

Sebagai kabut, aku dengan cepat melesat menaiki gunung. Begitu aku mencapai seperlima dari jalan, laba-laba kriket akhirnya menyadari monster kabut adalah diriku. Mereka melepaskan tembakan.

Aku memiliki lebih banyak area permukaan sebagai kabut, jadi menghindari serangan itu sulit. Namun, dengan jarak yang kudapatkan, sedikit penghindaran sudah cukup untuk membuatku keluar dari sebagian besar peluru. Hanya beberapa kerusakan yang kudapatkan.

Namun, pada saat proyektil menabrak permukaan batu, sejumlah besar sinyal magis muncul di radarku. Di sana-sini, binatang buas yang terbuat dari batu-batu besar mulai muncul. Mereka menyerangku dan laba-laba kriket.

Apa-apaan mereka?

------------------
[Rock Monster ]

[MP: 500 ~ 700 ]

[Total Combat Power : 530 ~ 780 ]
-------------------

Aku tidak melihat [HP] mereka, jadi apakah mereka bentuk kehidupan spiritual? Jika mereka bukan iblis ... maka unsur elemen?

Kekuatan sihir mereka hampir sama denganku ketika aku masih iblis yang lebih rendah. Namun, jumlah mereka mengkhawatirkan. Ratusan? Tidak, bahkan mungkin ribuan.

Laba-laba kriket memiliki lebih banyak kekuatan tempur, tetapi itu tidak berarti apa-apa di depan jumlah yang luar biasa. Mereka segera berkumpul dan memfokuskan tembakan pada para pendatang baru. Itu masih tidak bisa menghentikan longsoran batu dari menelan mereka seluruhnya dalam sekejap mata.

Aku tidak punya waktu untuk khawatir tentang mereka di sini. Jika mereka benar-benar elemental, maka mungkin tujuan mereka adalah untuk menghilangkan siapa pun yang mencoba mencapai Pohon Dunia tanpa menggunakan jalur yang disetujui.

Sekitar seribu dari mereka mulai bergerak ke arahku. Aku tidak yakin apakah itu karena aku mencoba melintasi gunung atau karena aku adalah iblis, tetapi mereka tampak sangat bermusuhan.

Aku tidak mampu melawan mereka secara langsung. Dengan seluruh kekuatanku, aku menghembuskan udara yang membekukan pada elemental di atasku. Batu-batu besar yang membeku menjadi hambatan bagi elemental untuk mengejarku dan aku melanjutkan perjalananku ke atas.

Dari waktu ke waktu, rentetan berbatu menyerangku, dan aku akan menghindarinya dengan memadatkan diriku. Jalanku berputar dan berbelok. Terkadang aku mengabaikan elemental yang baru terbentuk dan terkadang aku akan membunuh mereka. Setelah seharian penuh, akhirnya aku menyeberangi puncak gunung, babak belur dan memar.

--------------------
[Shedy]

[Ras: Mistral Neige ]

[Iblis Besar (Peringkat Tinggi) ]

[MP: 1370/5220 ] 600 ↑

[Total Combat Power: 1890/5740 ] 660 ↑
-------------------

Memiliki lebih dari 5000 poin sihir masih belum cukup untuk evolusi atau peningkatan peringkat.

Apakah ada sesuatu di atas [Iblis Besar] sejak awal ...? Yah, bagus untuk menjadi lebih kuat, terutama karena para elemental masih mengejarku.

Pohon Dunia sangat dekat sehingga batangnya terlihat jelas, tetapi hanya batangnya. Cabang-cabangnya yang lebih tinggi bersembunyi di balik kabut.

Dikelilingi oleh laut di dalam pulau adalah Pulau Tengah yang kupikir sudah cukup besar dengan sendirinya. Namun, dengan seberapa banyak ruang yang digunakan batang Pohon Dunia, aku hampir tidak bisa melihat pulau itu.

[E/N : Laut di dalam pulau ini kayak danau toba gitu. Ada pulau di tengah danau. Jadi, sederhananya gini, Laut Lepas - Pulau - Laut di dalam pulau - Pulau Tengah]

Tiga hari waktu hidupku tersisa. Lebih banyak elemental batuan terbentuk di sekitarku.

Aku menerima kerusakan lagi dan mulai khawatir akan risiko kematian di sini. Aku terbang dari tebing miring ke bawah, menerima beberapa pukulan dari elemental di bawahku sambil menghindari proyektil dari belakang. Akhirnya, aku berhasil melarikan diri ke laut di dalam pulau.

Elemental batu berhenti mengejarku di garis pantai. Mereka bahkan tidak menembak meskipun jalur penerbangan yang kuambil hanya lurus di atas laut.

Apakah mereka tidak menganggap perairan sebagai daerah kekuasaan mereka karena mereka bertipe bumi? Lalu siapa ...

"GGRAAARGHH!!"

Air meledak. Dari bawah laut muncul ular air dengan sirip dan segalanya. Mereka tampak seperti naga tanpa sayap.

--------------
[Naga Air?]

[MP: 465/480 ]

[HP: 1280/1280 ]

[Total Combat Power : 4950 ]
-------------

Tunggu dulu, apa-apaan dengan kekuatan itu?! Dan tidak hanya ada satu dari mereka; ratusan naga air berpatroli di sekitar Pulau Tengah seolah menjaga Pohon Dunia.

Sialan, mengingat berapa banyak kekuatan tempur yang aku miliki saat ini, aku bisa mati hanya dalam satu kali serangan jika aku tidak berhati-hati. Keraguan hampir membuatku membeku sesaat, tetapi aku memaksakan diriku ke depan.

Beberapa dari mereka memperhatikanku. Mereka membuka mulut, menembakkan air dengan deras.

----------------
[Shedy]

[Ras: Mistral Neige ]

[Iblis Besar (Peringkat Tinggi) ]

[MP: 940/5220 ]

[Total Combat Power: 1460/5740 ]
-----------------

Tidak, tidak, tidak, terlalu banyak kerusakan! Dan itu hanya satu pukulan!

Aku mencoba membekukan air untuk menghentikan serangan lebih lanjut, tetapi dengan seberapa rendah kekuatanku, aku hanya bisa membuat lapisan tipis permukaan es.

Aku mengelak, menghindari serangan langsung, memutar dan membalikan balok air. Setidaknya aku memiliki keunggulan dalam kecepatan penerbanganku. Naga air berenang sedikit lebih lambat daripada diriku.

Aku melesat mondar-mandir untuk menghindari para naga, kadang-kadang mendekat, kadang-kadang menjauh dari pulau. Setelah beberapa lama, aku akhirnya berhasil mendarat di pantai.

----------------
[Shedy]

[Ras: Mistral Neige ]

[Iblis Besar (Peringkat Tinggi) ]

[MP: 330/5220 ]

[Total Combat Power: 850/5740 ]
-----------------

Aku benar-benar bisa mati hanya dengan sekali serangan lagi. Syukurlah, naga air tidak lagi mengejarku. Mereka berhenti, apakah tanah bukan daerah kekuasaan mereka? Kupikir mereka masih akan terus menyerang karena mereka bukan elemental. Betapa membingungkannya. Namun, begitu aku mencoba untuk pergi ke pusat pulau, aku mengerti alasannya.

Dinding yang tidak terlihat menghalangi jalanku.

Apakah ini ... penghalang? Itu tidak mungkin! Apakah monster tidak diizinkan mendekat? Aku datang jauh-jauh ke sini, apa yang harus kulakukan?!

Dalam keadaan frustrasi, aku hampir tidak melihat sesuatu yang keluar dari persediaan [Packer].

*boing*

…Hah? Blobsy? Dia melompat maju, melewati penghalang seolah-olah tidak ada apa-apa di sana, lalu berhenti. Kemudian dia mulai melompat-lompat di tempatnya, seolah berkata 'cepatlah!'

Kenapa dia bisa lewat ...? Dia juga monster, 'kan?

-------------
[Blobsy]

[Ras: Jelly Slime ]

[Kin of Shedy, the Demon]

[MP: 10/10 ]

[HP: 10/10 ]

[Total Combat Power: 10 ]

[Keahlian Khusus: Laundry - Pembersihan]
---------------

Oh, 'Pembersihan', itu baru ... tunggu, tidak, bukan itu. Dia tidak punya perubahan penting, itu intinya.

Kenapa Blobsy bisa masuk? Tidak berbahaya ... ah!

Suatu gagasan muncul di benakku. Aku berubah menjadi [Bentuk Manusia] dan dengan hati-hati melangkah maju.

Tidak ada yang menghentikanku.

Jadi, hanya binatang buas yang tidak berbahaya dan manusia sungguhan yang bisa melewati penghalang itu. Jika skill-ku masih di [Bentuk Humanoid], aku mungkin akan terjebak di sini selamanya. Syukurlah …

'Terima kasih, Blobsy! Aku akan mentraktirmu untuk berton-ton makanan nanti!'

*boing!*

Dua hari waktu hidupku yang tersisa.

Aku masih agak jauh, tetapi Pohon Dunia sudah mendominasi pandanganku. Aku berlari ke arahnya bersama dengan Blobsy di pundakku.

Selain lumut yang menutupi area dan Pohon Dunia itu sendiri, aku tidak menemukan tanda-tanda kehidupan lain. Setelah beberapa saat, aku mencapai salah satu akar pohon, sangat besar, ketebalannya saja menyamai ruang lapangan bisbol.

Aku sudah di sini. Setelah sekian lama, aku akhirnya di sini. Keselamatanku sudah menunggu. Lagipula aku sudah mempertaruhkan semua harapanku.

Aku diam-diam dengan lembut menyentuh akar pohon.

…tidak ada yang terjadi? Mungkin aku perlu melakukan sesuatu? Atau mungkin akarnya tidak berfungsi dan aku harus melangkah lebih jauh? Namun, saat itu-

"―――― dunia ―――― menunggu ――― dirimu ―― menyelamatkan ―――――――――― manusia ―――――― keselamatan ――――――― hidup ―――――― ―― jiwa ――――――――――― anak-anak ――――――――――― ”

Gelombang besar informasi mengalir ke dalam pikiranku. Aku nyaris pingsan.

Ini adalah ... kehendak Pohon Dunia? Itu bukan masalah bahasa atau kecerdasan; proses pemikirannya terlalu asing bagi pemahaman manusia.

Jika aku tidak memiliki pengalaman dalam memproses jumlah informasi yang gila sejak aku memulai 'permainan', Pohon Dunia benar-benar akan menggoreng otakku.

Aku berusaha memahami kehendak Pohon Dunia. Perlahan tapi pasti, kami mulai berkomunikasi.

Aku tidak yakin berapa lama, tetapi pasti cukup lama. Saat aku memahami kata-katanya, kebenaran dunia ini diungkapkan kepadaku.

"…ya. Itu adalah sebuah [Kontrak]. Kontrak antara kau dan aku. Antara Pohon Dunia dengan Iblis ... "

***

"... sedikit fluktuasi dalam aktivitas otak No.13!" Seorang anggota staf melaporkan.

Audrey mengangkat kepalanya dan mulai berbisik, "mungkinkah …?"

"Lihat! Ini semua berkat diriku! Aku tahu tidak diam saja dan mengejutkannya akan berhasil!” Pengawas panti asuhan dengan bangga berbicara.

Hanya No.13 yang tersisa. Semua penopang hidup penguji alpha rahasia lainnya sudah dicabut.

Gadis putih itu terbaring tak sadarkan diri di luar kapsulnya. Lusinan batang elektroda menusuk dagingnya. Pemandangan yang sungguh mengerikan.

"Tanda-tanda vital No.13 ... huh?"

"Ada yang tidak beres ..."

"Apa yang sedang terjadi …?"

Gelombang kecil dalam aktivitas otak No.13 tiba-tiba keluar dari grafik dalam sekejap mata.

Audrey dan wanita pengawas memandang ke arah gadis berkulit putih itu. Ketika semua orang di ruangan mengalihkan perhatian mereka padanya, tubuh No.13 dengan cepat mulai kehilangan warna.

Kemudian, tubuhnya runtuh menjadi tumpukan garam.

Pemandangan tak terpikirkan mengejutkan anggota staf yang menjadi hening. Sementara itu, mayat anak-anak lain yang menunggu untuk pembuangan mengikuti, berubah menjadi tumpukan garam satu demi satu. Ruangan yang terang sepenuhnya sedikit gelap, seolah-olah hanya tipuan cahaya. Di dalam ruangan yang dingin dan mencekam, sebuah suara samar mencapai telinga mereka. Suara seorang gadis.

"… Aku kembali …"

=================

Bagi yang bingung dengan letak pohon dunia, ini dia petanya :
Jalur terbang Shedy diwarnai dengan garis biru (dari Selatan Academy City Cinqres langsung meluncur ke Pohon Dunia)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar