AoD 31 Bepergian dengan Pemain

Minggu, 13 Agustus 2023

 “Oh, kau tahu tentang batu itu? Apakah kau bergabung dengan event tersebut?"


Aku berbalik. Berdiri di sana adalah seorang pria berambut pirang. Dia tampan, tetapi dia juga tampak seperti pemburu yang liar sehingga merusak seluruh kesan. Dua belati tergantung di pinggulnya.

Event? Batu magis? Apakah mereka pemain?

Aku sedikit meningkatkan kewaspadaanku dan mundur setengah langkah. Responku membuatnya bingung. Dia melambaikan tangannya dan melangkah mundur.

“Ah, tidak, maaf, aku tidak bermaksud menakutimu. Kami baru saja mengeluarkan pengumuman dan aku khawatir tidak ada yang akan datang, jadi ketika aku mendengar 'batu magis', aku hanya secara refleks memanggilmu. Namaku Weed. Aku adalah anggota klan yang mengumumkan event tersebut.”

"... ceritakan lebih banyak."

Aku bermain bodoh dalam upaya untuk mendapatkan beberapa informasi. Namun ... tunggu sebentar. Kupikir para pemain beta bisa membedakan antara NPC dengan pemain?

Yah, terserahlah. Entah kenapa dia tampak tertarik pada wajahku. Dia melanjutkan penjelasannya sambil terus melirik kepalaku yang berkerudung.

Rupanya, kelompok mereka mengira bahwa quest Tiz adalah event game. Mereka juga memiliki [Batu Magis Merah] yang mereka dapatkan dari membunuh salah satu dari kita di event itu. Dan karena mereka tahu bahwa 'gadis beastman kelinci' mencuri batu magis kuning, mereka berencana untuk menggunakannya sebagai umpan untuk memancingku keluar.

"Sekitar besok akan ada pemberitahuan yang mengatakan 'mencari Pembeli untuk batu magis merah' yang diposting di semua Guild Petualang benua tengah dan beberapa tempat lainnya. Namun, dengan hadiah quest pencariannya yang begitu besar, kami tidak benar-benar mengharapkan gadis kelinci itu muncul di dalam kota. Benar-benar hanya orang-orang yang berkumpul untuk party. Jadi ya, aku berharap akan lebih banyak gadis yang bisa datang-”

"Hei, Weed!"

Gangguan lain. Seperti déjà vu. Kami berdua menoleh untuk melihat sumber suara itu. Di sana, aku melihat petualang kuat yang kutemui di toko senjata. Sally ada di belakangnya, memasang wajah datar dan berkata, "aww, sial."

"Oh, hei. Isaac, aku baru saja mengundang gadis ini ... "

"Tidak, tidak, tidak, dia bukan pemain!"

"... apa?! Sial, dia tidak punya tanda!”

Weed menatap dengan kaget, mengalihkan pandangannya di antara diriku dan sebuah titik sedikit ke kiri atasku. Lagi-lagi seperti ini, ya? Ya, ya, aku mengerti, sekarang bisakah kau berhenti memandangi wajahku?

"Maksudku, dia terlihat sangat alami-"

"Benar, 'kan?! Seperti atmosfir yang dia miliki, perilakunya, semuanya jauh lebih mirip dengan kita daripada NPC di sini!”

Weed memulai alasannya, yang kemudian dipukul oleh Sally ... tunggu, Sally terdengar sangat mirip dengan Salia. Sangat mudah tertukar.

(E/N : Salia = ksatria penjaga Tiz yang ada di pelelangan sebelumnya)

Keduanya melanjutkan kata-kata kasar mereka yang tidak bisa dipahami. Petualang yang paling kuat -Isaac, 'kan?- menghela napas dan menoleh padaku.

"Sekali lagi, maaf soal itu. Kau tidak benar-benar mengerti apa yang mereka katakan, bukan? Jangan pedulikan mereka, lupakan saja.”

... yah, tentang itu ...

"Kudengar kau memancing kelinci yang dirumorkan?" Aku bertanya.

Senyum Isaac berkedut."Weed, apa yang kau katakan?"

"Uhh ... semuanya?"

“Sialan, bukankah aku sudah sering memberi tahumu? AI permainan ini memiliki terlalu banyak pola dialog dan aksi. Jangan ceroboh."

"... tapi, maksudku, kau berbicara banyak hal di depannya juga, 'kan?"

Mereka benar-benar tidak waspada sama sekali di depan NPC, bukan? Isaac mengabaikanku sampai teman-temannya akhirnya menunjukkan kesalahannya sendiri.

"Ah. Aduh." Sekali lagi, dia mengembalikan senyumnya yang tegang padaku. "Yah ... jadi walau kau terlihat sangat muda, tapi kurasa kau juga seorang petualang, 'kan?"

Aku mengangguk. Isaac tampaknya akhirnya menyingkirkan keraguannya. Dia berbicara agar aku dan kawan-kawannya mendengar.

"Seperti yang kau dengar, kita akan pergi berburu kelinci. Namun, kemungkinannya kecil, jadi itu benar-benar setengah serius dan setengahnya lagi hanyalah alasan untuk berkumpul dan bersenang-senang. Tidak ada jaminan kami akan mendapat hadiah bahkan jika berhasil menangkapnya. Namun, jika kau tidak keberatan, kami akan mempekerjakanmu. Kami dapat membayarmu 3 koin emas kecil. Bagaimana dengan itu?"

"... mempekerjakan?"

Rupanya Isaac memutuskan untuk membawaku ke tempat event mereka. Kenapa?

“Whoa, benarkah? Tentu saja!" Weed bersorak.

"Tunggu, Isaac?! Apakah kau yakin akan benar-benar membawa NP-maksudku, gadis ini bersama kita? Bukankah dia orang asing?"

"Sally, suaramu terlalu keras. Bagaimana jika dia berbicara dengan petualang lain dan kemudian mereka mengacaukan semuanya? Kami membawanya untuk merahasiakannya dari para petualang normal,” jawab Isaac.

"… aku mengerti."

"Luar biasa!"

"Jangan berisik, Weed!"

"Heheheh, baiklah, ayo pergi!"

Sepertinya mereka bahkan tidak pernah memikirkan kemungkinan bahwa NPC bisa menolak.

Mau bagaimana lagi. Jika ada, ini sebenarnya lebih baik bagiku. Aku tidak tahu event apa yang akan mereka buat, tetapi selama aku bisa mendapatkan batu magis merah, itu akan baik-baik saja.

... itu batu No. 08, 'kan? Seharusnya iya. Kalau tidak, aku akan sangat kacau.

"Kalau begitu, mari kita bicara tentang jadwal kita."

"Mmm."

Menurut Isaac, event tersebut akan diadakan satu minggu kemudian. Dia sudah memberi tahu teman-temannya melalui internet. Siapa pun yang bisa datang disambut.

Event itu akan diadakan di markas mereka di pinggiran Kota Bebas Seis. Mereka menunjukkan lokasi pada peta sederhana yang dipasang di dalam aula guild. Letaknya sangat jauh. Tempat itu adalah negara besar di ujung timur benua tengah.

Aku bertanya-tanya bagaimana kami akan sampai di sana hanya dalam waktu seminggu. Isaac menjelaskan. Pertama, kelompok itu akan pergi dengan kereta api lambat ke negara besar terdekat yang disebut Battrol, lalu mengganti kereta di sepanjang jalan. Ini akan memakan waktu empat hari. Lalu begitu kami berada di sana, kami akan naik kapal udara.

... sebuah kapal udara?!

"Ya. Kami memiliki izin masuk tahunan. Aku pikir kita bisa membuat mereka menerimamu sebagai anggota party."

Ini adalah pertama kalinya aku mendengar tentang kapal udara. Menurut mereka, hanya negara-negara besar yang memiliki bandara yang diperlukan, dan kau dapat pergi ke negara besar lainnya di dunia hanya dalam satu atau dua hari menggunakan kapal itu.

Sampai Battrol, kami hanya akan naik kereta biasa, tidak ekspres. Mereka mengatakan bahwa mereka ada di sini untuk mendapatkan uang. Membuang-buang koin emas besar untuk perjalanan cepat hanya akan mengalahkan tujuannya.

Kami naik kereta termurah yang bisa kami temukan. Agak penuh, tetapi tetap saja kami berhasil menemukan kamar untuk empat orang. Kami akhirnya punya waktu untuk perkenalan yang tepat.

“Kami berburu kadal air di rawa di dekat kota. Kulit dan batu magis mereka mendapatkan harga yang cukup bagus di Free City. Jadi, siapa namamu? Aku Sandrea. Panggil saja Sally!"

"Hai, Sandrea. Aku Sherry."

Kelompok ini terdiri dari Isaac sang ksatria, Weed prajurit yang mengandalkan kelincahan, dan Sandrea si penyihir. Tentu saja, aku tidak cukup naif untuk menggunakan nama asliku di sini. Nama palsuku tidak jauh berbeda karena aku harus dapat menanggapinya dengan cukup cepat jika seseorang memanggilku.

Entah kenapa, Sandrea menunjukan senyumnya yang berseri-seri tepat di sebelah wajahku setelah mendengar salamku.

"Sally tidak masalah!"

"Hai, Sandrea."

"Sungguh, panggil aku Sally ..."

"Hai, Sandrea."

"..."

Aku benar-benar tidak ingin mencampurnya dengan Salia yang konyol. Dan sebelum aku menyadarinya, desakanku sudah mendorong Isaac dan Weed untuk mulai memanggilnya Sandrea juga. Dia terkejut.

Nona Sandrea. Aku bisa mendengarmu membisikkan 'AI sialan'.

"Apa yang akan kau lakukan tentang makanan?" Aku bertanya.

"Kami hanya akan memakan apa pun yang nyata -aduh!"

"Kita punya sesuatu untuk dimakan, jangan khawatir tentang itu."

Isaac menyikut Weed karena kata-kata cerobohnya.

Di kereta, aku masih pergi dan membeli makanan --untuk konsumsi Blobsy-- dari kafetaria agar mereka tidak curiga. Di sisi lain, meski berada di dalam gerbong kereta api, kelompok itu terkadang menghilang.

Jadi, mereka logout untuk makan. Ada saat-saat ketika Sandrea menghilang selama dua belas jam penuh, bahkan pernah hanya ada satu dari mereka yang tersisa dalam permainan. Weed kebanyakan di sini. Dia terlalu sering ke sini. Aku khawatir akan kehidupannya yang sebenarnya.

“Ini bagus, hanya kita berdua saja di sini. Hei, Sherry, ada yang ingin kau ketahui tentang diriku? Untuk seseorang yang imut sepertimu, aku akan menjawab pertanyaan yang kau ajukan!”

"Lalu, bagaimana caraku menyingkirkanmu ...?"

"Kau memiliki lidah yang sangat tajam!"

Dia terus-menerus dengan kesal mencoba memulai pembicaraan, ditambah matanya benar-benar terasa agak berbahaya. Jadi, aku menyuruhnya diam setiap kali dia mulai berbicara. Kemudian, sesekali, dia akan berhenti bergerak dan menatap ke udara kosong.

'... jadi ada juga gadis NPC yang sangat dingin terhadapku ...'

Pandangan yang lebih dekat mengungkapkan bahwa bibirnya nyaris tidak bergerak. Mungkin dia sedang mengobrol dengan seseorang di suatu tempat.

Jujur, apakah mereka bahkan mencoba membodohiku?

Aku kira pada akhirnya, ini hanya permainan untuk mereka, dan aku hanya seorang NPC. Setelah melihatku tidak responsif terhadap kata apa pun yang seharusnya tidak boleh disebutkan, mereka terus semakin ceroboh, dan waktu logout mereka menjadi semakin sering.

Itu bukan masalah bagiku karena aku tidak punya rencana untuk berteman dengan mereka. Semuanya sama, bahkan ketika mereka tahu NPC di sini bertindak seperti orang-orang yang benar-benar hidup, mereka masih tidak memperlakukanku sebagai makhluk hidup. Bahkan sampai sekarang.

... aku bisa melihat ini akan menyebabkan segala macam masalah. Selamat mencoba, moderator game. Tidak seperti itu adalah masalahku.

Dan pada hari sebelum kami tiba di stasiun Battrol, mereka bertiga akhirnya logout pada saat bersamaan.

Sepertinya mereka telah meningkatkan keterampilan sihir mereka di kereta, tetapi itu tidak cukup untuk mengalihkan diri dari kebosanan.

Ketika mereka menghilang, aku melihat kolam mana yang aneh di lantai. Sepertinya memiliki semacam penghalang pelindung. Mungkin itu adalah tanda tempat untuk login selanjutnya.

Aku dengan hati-hati menguji sedikit [Cyber-Manipulation] di dalamnya, cukup halus sehingga korporasi tidak akan mengetahuinya. Seperti yang aku perkirakan, aku mendapat respon yang mirip dengan keterampilan [Pengepak] milikku. Setelah mengintip lebih dalam, aku menemukan beberapa peralatan yang dapat diakses melalui keterampilan [Pengepak], tampak seperti milik mereka bertiga.

Ini adalah kejutan yang disambut baik. Bahkan jika aku tidak bisa mengeluarkannya, masih mungkin untuk memainkan sedikit lelucon.

Satu jam sebelum kereta mencapai stasiun pertama, ketiganya akhirnya muncul kembali.

“Baiklah, akhirnya kita di sini! Aku tidak sabar menunggu perjalanan langit!”

"Ya, permainan itu sangat berharga hanya untuk jalan-jalan saja."

Sandrea dan Weed segera memadati jendela. Mereka benar-benar telah berubah menjadi turis sekarang, terpesona oleh pemandangan lahan pertanian, desa, dan kota yang mendekat. Hanya Isaac yang masih duduk di kursinya. Dia tampak khawatir seraya melihatku dalam diam.

"Apakah kau baik-baik saja sendirian?"

"Ya."

Aku bertindak sebagai bagian dari NPC yang patuh. Dia santai dan berbisik pelan, "Ya, tentu saja, aku kira tidak akan ada masalah ketika kau seorang NPC ..."

Kalau saja aku pemain biasa ...

Sekarang sudah terlambat. Aku bukan pemain maupun penduduk asli dunia ini. Aku telah menjadi sesuatu di antara keduanya.

Saat korporasi mengkhianati seratus dari kami, para pemain bukan lagi sekutu kami.

---------------------
[Isaac]

[Ras: Manusia ]

[Pemain]

[MP: 150/150 ]

[HP: 260/260 ]

[Total Combat Power: 1110 ]

------------------------
[Sandrea]

[Ras: Manusia ]

[Pemain]

[MP: 190/190 ]

[HP: 135/135 ]

[Total Combat Power: 790 ]

------------------------
[Weed]

[Ras: Manusia ]

[Pemain]

[MP: 140/140 ]

[HP: 180/180 ]

[Total Combat Power: 665 ]
-----------------------

Empat belas hari waktu hidupku yang tersisa.

Aku bisa melihat ujung dari perjalanan ini. Lebih baik bersiap, kalian bertiga. Cepat atau lambat, kalian akan menjadi santapanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar