Juu Sai no Saikyou V1B6

Jumat, 29 Maret 2019

Belanja


"Uwaaaaaa ... banyak gaun ... "
Setelah Alicia membawa Ferris ke toko pakaian gaya barat, Ferris menyuarakan kekagumannya.

Ferris tertegun saat dia mengepakkan kedua tangannya di samping seperti seekor penguin dan terus mengedipkan matanya dengan takjub.

Gaun yang didekorasi dengan banyak hiasan dan tali.

Gaun yang tampak seperti awan.

Gaun dengan banyak warna.

Pannier yang sepertinya mengembang saat disentuh.

Dia masuk ke dalam, melihat banyak gaun indah --yang belum pernah dia lihat sebelumnya-- berbaris di depannya. Dia bahkan tidak tahu nama-nama gaun itu. Bagaimanapun, dia telah bekerja dengan tuannya sepanjang tahun di tambang batu ajaib, tidak mengenakan apa pun kecuali kain kotor. Pakaian ferris hanya akan menjadi lebih kotor seiring berjalannya waktu.

"Ne ~, luar biasa bukan? Toko ini memiliki semua barang yang sama dengan toko pakaian di ibukota! Mereka terus membuat begitu banyak pakaian lucu yang membuatku merasa kesulitan setelah menghabiskan sebagian besar uang sakuku!"

Alicia berbicara sangat cepat.

Melihat perilakunya yang cocok dengan seorang gadis berusia dua belas tahun, Ferris merasa bahwa ia harus merenungkan dirinya sendiri setelah memanggil Alicia yang berusia 95 tahun.

Seorang wanita berpakaian indah keluar dari bagian dalam toko.

"Ah, Alicia. Apakah kau datang untuk berbelanja dengan temanmu?"

Wanita itu menyapa Alicia.

"Selamat siang. Yup, aku datang dengan seorang teman. Aku ingin membeli gaun untuk anak ini."

"Teman ... di mana? Apakah kau punya teman yang tidak bisa aku lihat?"

Ferris menjadi ketakutan dan mulai melihat sekeliling.

Alicia tersenyum menatapnya.

"Sungguh, apa maksudmu di mana. Temanku tentunya kau, Ferris!"

"Eh, aku?! Aku teman Alicia?!"

Ferris menerima kejutan.

"Apakah ada masalah? Aku selalu menganggapmu sebagai teman ... "

Alicia mengungkapkan ekspresi gelisah.

Melihat reaksi yang tak terduga, Ferris mengikuti dengan terburu-buru.

"Tidak, tidak ada yang namanya masalah! Aku senang! Sungguh!"

"Terima kasih!"

Alicia memeluk Ferris dengan erat.

"Hiya?!"

Sensasi lembut. Suhu tubuh yang nyaman. Aroma bunga merangsang hidungnya.

Karena Ferris tidak pernah sekali pun merasakan seseorang memeluknya, dia merasa terganggu atas bagaimana dia harus bereaksi terhadap pelukan Alicia. Perasaan yang menyenangkan, perasaan bahagia, serta perasaan kesulitan.

Karena suatu alasan, dadanya terasa kencang dan air mata mengalir dari matanya.

"Baiklah, Ferris! Gaun yang kau suka, pergi dan pilih gaun yang kau suka! Aku mendapat izin dari ayah!"

Alicia memegang tangan Ferris dan membawanya ke rak yang dipenuhi gaun. Namun, ada banyak jenis dan ini membuat mata Ferris menjadi pusing. Semuanya lucu, dia tidak tahu harus memilih apa.

"A, ano ~ ... aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan ... "

Ferris berbalik dan memandangi Alicia dengan wajah yang sepertinya adalah akhir dunia. Namun, mata Alicia malah bersinar.

"Kalau begitu, mari kita coba mencocokkan pakaian untukmu. Jadi, itu adalah suatu keharusan untuk mencoba pakaiannya, 'kan? Aku pasti akan membuatmu terlihat imut! Ne ~! Ne ~! Tidak apa-apa, 'kan?"

"Y, ya, tidak apa-apa!"

Ferris kewalahan oleh Alicia dan hanya bisa mengangguk.
————————————————————————————————
[L"Fuwaaaaaa … "

Berdiri di depan cermin dengan gaun yang dipilih Alicia, Ferris merasakan tubuhnya bergetar.

Dia tidak bisa membantu tapi terus menghela napas setelah memasuki toko ini. Stimulasi itu terlalu kuat untuknya.

Gaun yang dipilih Alicia sangat imut.

Blus putih murni cocok untuk anak perempuan. Rompi berwarna krem ​​halus. Jaket berwarna biru langit yang menyegarkan. Pita diikatkan ke area dada, menjadi sorotan gaun itu.

Berpikir bahwa roknya sedikit pendek, dia menemukan banyak hiasan tambahan di sampingnya.

Dia mengenakan sepasang kaus kaki bermotif kelinci yang lucu dan sepatu kulit yang bersinar.

Alicia kemudian melakukan perawatan sederhana pada rambutnya dan menambahkan kesan imut pada gaun yang baru saja dia kenakan ... dia tampak seperti gadis biasa di jalan.

Meskipun dia merasa kecantikannya tidak setingkat dengan Alicia ... bahkan jika itu masalahnya, Ferris tidak bisa percaya bahwa gadis di cermin itu adalah dirinya.

"Fuaaaaa ... "

Melihat ke cermin, tubuh Ferris mulai bergetar. Mata manajer toko juga tumbuh lebar.

"Ini ... ini luar biasa."

"Ferris, sangat imut! Ini bagus!" Melipat tangannya di depan dadanya, suara Alicia terdengar bersemangat.

"Aku, bukan ... imut. Tidak ada yang seperti itu ... "

"Un, un imut! Ferris sangat imut! Gadis paling imut di dunia!"

"T-tolong jangan katakan itu ... "

Ferris merasakan pipinya menjadi panas. Setelah banyak dipuji, dia ingin bersembunyi di lubang. Satu-satunya hal yang dia kuasai adalah menggali.

"Baiklah, Manajer Toko. Aku juga menginginkan ini. Bisakah kau membuat tagihan seperti biasanya?"

"Terima kasih banyak seperti biasanya. Total biaya adalah 200.000 koin."

Ketika manajer toko menjawab Alicia, sudah ada setumpuk besar gaun di lengannya.

Alicia mengambil sesuatu yang bulat dan berwarna emas dari dompetnya lalu meletakkannya di atas meja ketika dia menghitungnya.

Ferris penasaran melihat benda yang tidak dia kenal.

"Ano ... benda yang bersinar, apa itu ...?"

"Ini? Ini koin emas?Apakah kau belum pernah melihatnya sebelumnya?" tanya Alicia.

"Koin emas?"

"Ini adalah uang dengan nilai tertinggi."

"Uang, apa itu?"

"Jadi itu maksud pertanyaanmu di awal?!" Alicia melompat kaget.

Ferris menyesal karena membuat Alicia kaget. Manajer toko juga membuka mulut lebar karena terkejut. Alicia kemudian meletakkan jari di bibirnya dan mulai berpikir keras.

"Em ... bagaimana aku harus menjelaskan ... ini, jika seseorang bekerja, aku akan mengatakan bahwa ini adalah hadiahnya, mungkin?"

"Bukankah hadiahnya adalah roti?"

"Un, ya, seperti apa yang Ferris katakan. Namun, orang biasanya menerima uang daripada roti. Kemudian, dengan memberikan uang kepada orang lain, kau bisa mendapatkan beberapa barang dari pihak lain. Kau juga dapat menggunakan ini untuk meminta seseorang bekerja untukmu."

"Ternyata uang luar biasa!"

Ferris membuka matanya lebar-lebar. Dia berpikir bahwa ini seperti sihir.

"Dengan kata lain, koin emas, aku bisa mendapatkannya jika aku banyak bekerja, 'kan?"

"Betul."

"I, itu, membeli barang, bisa dilakukan! Aku tidak melakukan pekerjaan apa pun, tetapi kau memberi banyak makanan ... "

Ferris tiba-tiba merasa bersalah.

Meskipun dia senang melihat gaun itu, tetapi setelah berpikir, dia mengerti bahwa dia menerima hal-hal yang begitu indah tanpa melakukan apa pun.

Dengan kata lain, semua yang terjadi sejauh ini adalah berkat kebaikan keluarga Gutenbelt. Ferris merasa bahwa dia tidak bisa berperilaku seperti anak manja lebih jauh lagi. Namun, Alicia hanya memegang tangan Ferris dan dengan lembut berkata.

"Ferris, tolong dengarkan aku. Dibandingkan dengan apa yang telah aku lakukan untukmu, kau telah melakukan lebih banyak untukku. Jika aku benar-benar diculik oleh orang-orang itu, hidupku akan jatuh ke dalam kegelapan."

"Ta-tapi ... "

"Kau adalah dermawanku. Tidak peduli seberapa kecil, aku ingin mengucapkan terima kasih dan membalas budi padamu . Apakah kau mengerti? Ne ~, Ferris?"

"Y, ya ... "

Ferris hanya bisa mengangguk kaku setelah ditatap oleh mata birunya.

Jauh di dalam dadanya, Ferris merasa malu dan sedikit hangat tapi dia tidak tahu harus berbuat apa. Sepanjang hidupnya, tidak ada yang begitu baik pada Ferris, bahkan sekali pun.

Dia merasa bahwa dia akan meleleh di bawah perasaan yang hangat ketika dadanya yang mungil bergetar sedikit.
————————————————————————————————

Sebuah kereta telah diparkir di depan rumah Keluarga Gutenbelt.

Kusir membawa barang bawaan semua orang ke gerbong dan kemudian duduk di kursinya. Ada juga pebdekar pedang wanita yang tampak cakap duduk di sampingnya.

Alicia dan Ferris mengecilkan tubuh mereka karena angin pagi yang sedingin es, berdiri berhadapan dengan Robert di samping kereta.

Hari ini akhirnya adalah hari di mana keduanya akan melakukan perjalanan ke sekolah sihir di kota. Dibutuhkan seminggu perjalanan sebelum mencapai kota itu.

Robert kemudian berbicara kepada putrinya yang mengenakan mantel.

"Baiklah kalau begitu, Alicia. Harap berhati-hati dengan berbagai hal."

"Un, serahkan padaku."

Alicia tersenyum tipis. Putrinya benar-benar mirip istrinya.

Ferris juga dengan cepat memberinya perpisahan.

"Terima kasih banyak atas semua bantuannya selama ini, Tuan Robert."

"Ah, harap berhati-hati. Kembalilah bersama Alicia selama liburanmu."

"Baik!"

Alicia dan Ferris naik kereta.

Suara mencambuk kusir bisa didengar dan kereta mulai bergerak.

Melihat kereta yang mengirim putrinya dan dermawannya pergi, alis Robert mengerutkan kening.

Setelah bertemu Ferris, dia melakukan penyelidikan terhadap tambang batu sihir tempat dia bekerja, tetapi tidak ada dalam jarak yang bisa ditempuh seorang gadis normal dengan berjalan sendirian. Selain itu juga tidak ada laporan tentang transaksi sejumlah besar batu sihir. Namun, Ferris tampaknya bukan anak yang akan berbohong. Dengan kata lain, lokasi tambang batu sihir itu disembunyikan dengan cerdik.

Lebih jauh, ada juga insiden upaya penculikan Alicia.

Dia tidak bisa memahami motif kejahatan itu. Menurut kepala penjaga, ada peningkatan jumlah insiden penyihir magang yang diculik.

Kedua situasi itu berkaitan dengan sihir.

Pasti ada seseorang yang merencanakan sesuatu. Ini adalah perasaannya. Namun, Robert tidak memiliki petunjuk dari semua yang terjadi sejauh ini.

"Kalian berdua ... harap berhati-hati."

Ketika Robert menatap ke langit, dia berdoa untuk keselamatan Alicia dan Ferris.
---------
Kamis, 28 Maret 2019
Pukul 11:30 PM

Catatan : beberapa istilah jepang kuputuskan untuk gak diubah. Karena ini cerita yang ringan, ku memutuskan untuk gak menggunakan istilah2 yang merepotkan seperti penggunaan saya, hamba, kamu, kau, Anda, dan sebagainya. Soalnya memang tampaknya status bangsawan di dunia Ferris itu gak terlalu menonjol sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar