Akuma Koujo V1B3P1

Sabtu, 16 Maret 2019

Aku Menjadi Manusia I


Benar-benar buruk. Akhir-akhir ini, hanya itu yang aku katakan pada diriku sendiri.


Tentu saja tidak keras. Aku tidak bisa membuat kata-kata di tempat pertama. Aku mencoba menggunakan suara, akan tetapi ...

"Uh ~, ah!"

Seperti itulah suaraku terdengar. Namun, itu tidak perlu disalahartikan. Saat ini aku hanyalah bayi manusia yang masih belum tumbuh gigi dan bahkan tidak bisa mengoordinasikan lidah dan mulutku dengan benar.

"Oh! Sangat menggemaskan. Putri Yuru, apa ada masalah?"

Setelah mendengarku membuat suara, seorang kakak mengenakan seragam maid datang dan berbicara dengan ekspresi yang sangat lembut.

Yah, bagaimana pun juga bayi itu lucu. Namun, tahukah kau bahkan jika kau mengajukan pertanyaan seperti itu kepada bayi, tidak mungkin mereka bisa menjawab.

Tetap saja, 『Putri Yuru』... Aku sadar bahwa nama panggilan 『Yuru』 berasal dari namaku Yurushia, tetapi sebagai iblis, aku tidak bisa tidak merasa lebih terhubung dengan koneksi namaku yang sudah mutlak.

Yah, itu baik-baik saja. Sebenarnya tidak baik, tapi aku akan bertahan. Namun, nama panggilan Yuru mengingatkanku pada sesuatu. Hal ini membuatku berpikir tentang Yurukyara yang memberi kesan longgar.



Sekarang dua bulan telah berlalu sejak aku dilahirkan dan aku telah memperhatikan beberapa hal.

Tampaknya aku --Yurushia-- dilahirkan dari keluarga yang agak indah. Langit-langit kamar yang aku lihat setiap hari dihiasi dengan ornamen dan beberapa pelayan yang menunggu semuanya cantik.



Dipanggil sebagai Putri Yuru oleh salah satu dari orang-orang cantik itu memperjelas bahwa aku adalah seorang Putri.

Hm? Aku seorang gadis, 'kan? Menjadi sedikit cemas, aku menggosok kakiku bersamaan. Aku tidak merasakan sesuatu seperti 'benda itu' yang langsung membuatku sedikit lega.

Pada awalnya ada pertanyaan apakah aku bisa bertindak seperti bayi. Namun, pikiranku dipengaruhi oleh tubuh bayiku. Ketika aku tidak fokus, aku akan menangis tanpa sadar dan spontan menyebabkan kebocoran.

Ada juga masalah bahasa. Kemungkinan besar itu bukan bahasaku. Bagaimana tepatnya aku bisa memahami bahasa yang belum pernah kudengar sebelumnya? Mungkin saja kemampuan iblis. Berpikir kembali dengan hati-hati, pada mulanya kata-kata binatang buas itu terdengar seperti geraman hewan biasa juga. Namun, aku ingin mempelajarinya jika memungkinkan.



Mampu mendengar tapi tidak bisa membaca dan menulis itu menyebalkan.

Ada juga soal makanan. Makanan pokokku saat ini adalah ASI. Rasanya tidak terlalu enak. Meskipun Ibu dan dua orang lainnya yang terlihat seperti perawat membiarkan aku minum susu mereka, aku tidak punya banyak nafsu makan. Namun, jika aku minum terlalu sedikit, maka Ibu akan khawatir. Jadi, aku memaksakan diri untuk minum. Benar-benar sulit.



Nah, ini adalah pertanyaan terbesar.

Apakah aku manusia? Atau apakah aku iblis?

Jumlah manusia yang sudah kutemui secara pribadi berjumlah lima. Ibu, Perawat Trufi, dan yang terakhir, tiga pelayan yang merawatku, Vio, Fer dan Min. Hm? Aku merasa seperti pernah mendengar ketiga nama itu sebelumnya.

(Ep Note : Vio-Fer-Min = Biofermin)

Mungkin aku mencampur nama asli dan nama panggilan mereka, tetapi dalam kondisiku saat ini tidak ada cara untuk mengkonfirmasi itu.

Mungkin ada orang lain seperti koki, hanya saja aku belum melihat seseorang di antara orang-orang di rumah ini yang tampaknya mampu menggunakan sihir pemanggil.

Pertama, apakah sihir ada di dunia ini? Faktanya ternyata memang demikian.

Setiap kali Vio menyalakan lampu di kamar, dia akan menggunakan apa yang tampak seperti sihir.

Apa yang dilakukan olehnya bukan sesuatu yang mengejutkan mengingat bagaimana aku datang ke sini dengan sihir pemanggil, tetapi aku merasa agak sedih ketika menyadari bahwa ini bukan dunia dari mimpiku.

Mereka memperlakukanku seperti memperlakukan bayi biasa walaupun sebenarnya aku adalah iblis. jadi, tidak mungkin orang-orang ini yang memanggilku. Karena itu, aku berpikir bahwa itu hanyalah sebuah fenomena alam. Atau mungkin hasil tak sengaja dari pemanggilan gagal dari tempat lain. Namun, itu tidak terlalu mengkhawatirkan. Masalahnya adalah bahwa aku telah dimanisfestasikan ke dalam dunia materia.



Benar sekali, permasalahannya di sini adalah tentang sesuatu yang dikorbankan untuk memanggilku.

Tiba-tiba aku berkeringat dingin.

Jawaban yang paling mungkin untuk pertanyaan itu adalah bahwa tubuhku ini dimanifestasikan melalui pengorbanan seorang bayi. Kemurnian jiwa dan tubuh bayi yang baru lahir. Dilihat dari kemakmuran rumah ini, kemungkinan besar garis keturunan seorang bangsawan. Jelas sekali bahwa semua ini lebih dari cukup untuk persembahan iblis.



Ini buruk, sangat buruk ...

Mengagetkan berpikir bahwa aku mungkin telah mengambil dan menggantikan anak dari Ibu yang begitu pengasih.

Apa yang harus aku lakukan …

Namun, saat aku tenggelam dalam kekhawatiran ku, dilema ini terselesaikan dengan sendirinya.

Suatu hari, ketika Ibu dan Trufi melihat bahwa aku melakukan yang terbaik dalam meminum ASI, mereka menghela napas lega sebelum masuk ke percakapan yang tajam.

"Putri Yuru baik-baik saja ... sangat melegakan, Tuan."

"Ya ... ketika anak ini lahir dan dinyatakan meninggal, aku benar-benar putus asa, tetapi untuk berpikir dia tiba-tiba hidup kembali, aku harus berterima kasih kepada Vio untuk itu."

"Vio berulang kali menggunakan sihir penyembuhan selama berjam-jam. Dia hampir menyerah pada awalnya, anak-anak lain juga senang."

Dengan kata lain, bayi itu meninggal tepat setelah kelahirannya. Pada saat itu Vio --yang mampu menggunakan sihir-- terus menggunakan sihir penyembuhan pada bayi yang mati.

Fakta bahwa dia telah berulang kali menggunakan sihir dengan cara itu pasti berarti bahwa bayinya tidak hidup kembali. Akan menjadi cerita yang berbeda jika dia adalah pengguna sihir ressurection, tetapi akan aneh bagi orang seperti itu untuk menjadi pelayan.

Oleh karena itu, mengikuti situasi saat ini, kemungkinan besar tubuh bayi itu sendiri yang digunakan sebagai pengorbanan untuk manifestasiku.

Mungkin sedikit kurang sebagai pengorbanan, tetapi aku kira sebagai iblis biasa, nilaiku memang hanya sebesar itu. Ada faktor aku yang secara paksa membuka gerbang pemanggilan juga. Menyimpulkan bahwa aku adalah iblis yang mengorbankan seorang bayi untuk terlahir bukanlah sesuatu yang sepenuhnya aku yakini.



Untuk ukuran iblis, kekuatanku terlalu sedikit.

Tentu saja, aku memang memiliki kemampuan untuk menguraikan bahasa dan tidak mudah kelaparan, tetapi selain itu aku benar-benar hanya bayi manusia. Aku bahkan belum bisa merangkak.

Untuk saat ini, aku kira bahwa diriku akan menunggu situasi sambil mengumpulkan informasi ...

--------

Meskipun aku ingin mengumpulkan informasi, sebagian besar tidak membuat kemajuan dalam hal itu. Alasan untuk itu adalah bahwa aku tidak pernah dibawa keluar rumah.



Setahun telah berlalu dan aku yang canggung akhirnya bisa berjalan dengan empat kaki. Aku tidak bisa berharap untuk pergi keluar sendiri, tetapi aku tidak menyangka tidak akan dibawa untuk berbelanja.

Apakah sesuatu seperti itu adalah hal yang biasa di dunia ini?

Namun demikian, ada sesuatu yang aku pahami sampai tingkat tertentu.

Tempat tinggalku dikatakan sebagai rumah besar, tetapi itu adalah tempat yang lebih kecil dibandingkan dengan rumah-rumah besar lain yang bisa aku lihat di luar jendela. Tempat kami seharusnya vila seorang bangsawan, atau rumah seorang pedagang kaya. Inilah sebabnya, bahkan sekarang aku tidak yakin dengan status sosialku sendiri.

Nama Ibu adalah Riastea. Ria adalah nama panggilannya. Aku belum pernah bertemu Ayah. Apa yang aku kumpulkan dari percakapan yang kudengar, dia tampaknya datang mengunjungiku hanya sekali, sekitar waktu ketika aku baru lahir dan tidak dapat melihat dengan baik. Aku yakin dia sibuk dengan pekerjaan.



Di kediaman kami, ada Paman Koki dan seorang paman yang sedikit lebih muda yang bekerja sebagai tukang kebun dan penjaga. Aku masih tidak tahu nama mereka.

Aku mungkin harus menyebutkan ini juga. Ini adalah sesuatu yang aku curigai sejak pertama kali aku melihat sihir digunakan untuk menerangi kamar, tetapi tidak ada listrik. Aku kira tingkat budaya di sini sekitar Abad Pertengahan Eropa.

Di atas itu semua, makanannya tidak enak. Hal ini cukup bermasalah. Aku tahu alasannya. Semua itu bukan kesalahan si juru masak, melainkan seleraku.



Aku memang menemukan jalan keluar, tetapi itu bukan solusi untuk memasak. Setiap kali aku menerima susu dari Ibu, aku akan menempel di dadanya dan darinya aku bisa mencium aroma yang hanya sedikit manis. Tentu saja, bau Ibu adalah bau yang enak, tetapi berbeda semua itu, ini adalah sensasi yang sama yang kurasakan saat mengusap tubuhku padanya. Aku bisa merasakan sensasi yang sama dari Ibu dan Trufi, dan dengan meminum rasa manis itu bersamaan dengan minum susu, rasanya menjadi enak.



Aku ingin tahu apa sebenarnya aroma itu? Aku harus mencari tahu akhirnya.

(Ep Note : seseorang yang Yuru maksud itu si Dark Beast aka Panther Hitam)
 

Suatu hari, beberapa hari sebelum aku berusia satu tahun, aku dipaksa mengenakan pakaian cantik untuk bayi. Pakayan itu bukan kimono atau apa pun, dan pakaian yang biasanya kupakai juga bagus, tapi aku menduga itu adalah pakaian untuk pergi ke luar.



Benar. Hari ini, aku akan pergi ke luar rumah untuk pertama kalinya.

I, ini buruk.

Sangat buruk.

Suasana hatiku yang penuh kegembiraan karena berpikir untuk keluar dengan Ibu mengempis seperti balon.

Di dalam gerbong yang sedang menuju keluar, ada aku dan Ibu, Fer dan Min.

Nah, untuk meringkas informasi yang aku kumpulkan ketika sedang dimanjakan oleh para wanita selama beberapa puluh menit, sebuah fakta yang tidak terpikirkan terungkap.

Aku berada di negara yang sangat religius yang disebut Kerajaan Suci.

Hampir semua imam di negara ini mampu menggunakan apa yang disebut sihir murni yang merupakan sihir suci.

Di negara ini ada kebiasaan,l di mana bayi akan menerima berkah di sebuah gereja melalui penggunaan air suci, tetapi tentu saja itu bukan sesuatu yang ditegakkan oleh hukum. Hal ini bahkan menghabiskan cukup banyak uang.

Namun, untuk beberapa alasan kali ini, ada pemberitahuan resmi yang menyatakan bahwa sementara pemerintah akan menanggung biayanya, semua anak yang lahir tahun ini harus menerima berkah.

Dari seluruh penjuru negeri ... termasuk yang dari pinggiran kota, desa, dan daerah kumuh, bahkan anak-anak imigran dan penghibur keliling akan diselidiki secara menyeluruh. Dengan kata lain, itu sekarang sesuatu yang wajib.

Ini buruk, bukan? Ini yang kau sebut mimpi buruk, bukan? Air suci dan berkah, bukankah iblis yang lemah binasa karena hal-hal itu?

Aku seorang bayi lho. Sangat rapuh, oke?

(Ep Note : sisi polos Yuru mulai keliatan uwu)

Setelah melihatku gemetar ketakutan, ketiga wanita itu berasumsi bahwa itu adalah kesalahan dari kereta dan pertama kalinya aku berada di luar. Jadi, mereka menghiburku dengan berbagai cara, bahkan mengatakan padaku bahwa kuda tidak menakutkan. Semua itu sama sekali tak membuatku merasa lebih baik. Akan lebih aneh jika aku menjadi tenang.

Kenapa  mereka harus melakukan hal seperti itu sekarang ...

… Kami telah tiba di gereja.

Bangunan itu tidak tampak begitu berbeda dari yang ada di mimpiku. Jika aku harus menunjukkan sesuatu, itu adalah simbol salib di bagian atas gereja yang lebih mirip tanda plus.

Min memberitahuku bahwa Dewi hasil panen yang baik disembah di sini tapi aku bayi yang tidak bisa mengerti, kau tahu? Jika aku bisa, itu akan aneh lho?

Di dalam gereja, ada beberapa wanita yang semuanya merangkul bayi sepertiku.

Berdiri di depan patung dewi adalah seorang Pak Tua yang mengenakan pakaian biru dan sepertinya dia yang akan melaksanakan berkah.

Aku takut. Namun, tidak ada jalan keluar.

Giliranku datang dan Ibu berjalan di depan Pak Tua sambil memelukku.

"Tuan Uskup Agung. Sudah lama sejak bertemu Anda lagi."

Ibu membungkuk pada Pak Tua. Jadi, orang ini adalah Tyan Uskup Agung.

"Ya, kalau itu bukan Putri Riastea. Sudah lama memang. Saya minta maaf karena mengganggu Anda untuk datang sendiri."

Sepertinya mereka mengenal dilihat dari bagaimana Pak Tua dengan ramah tertawa dan menyapa Ibu.

"Jadi ... anak ini pasti ... "

"Ya. Dia adalah anak saya ... Yurushia."

Pipiku sedikit menegang menanggapi tatapan kuat yang diberikan Pak Tua padaku, seolah dia memastikan sesuatu.

"Kalau begitu, mari kita mulai."

Sekitar sepuluh menit telah berlalu dan pada akhirnya, tidak ada yang terjadi.

Pada saat air suci dicurahkan di atas kepalaku, aku merasa ingin menangis, tetapi air itu tidak terbakar dan aku tidak berubah menjadi binatang buas. Aku lega, aku menerima sihir suci berkah tanpa masalah.

Setelah selesai, Pak Tua dengan lembut menepuk kepalaku yang membuatku tersenyum sangat bahagia.

Meskipun, melihat bagaimana aku baik-baik saja dengan sihir suci yang seharusnya mengusir iblis, aku harus mempertimbangkan kembali hipotesis pertama yang aku buat tentang diriku sendiri.

Meskipun aku mendapat kesan bahwa aku adalah iblis yang berhasil terwujud, tetapi mungkin aku bukanlah iblis yang mirip manusia. Namun, sebaliknya ... manusia yang mirip iblis.

Mengenai hal ini, apakah aku telah terlahir kembali sebagai manusia atau tidak ... sulit untuk dikatakan, tetapi aku berpikir bahwa situasinya sangat dekat dengan hal itu. Tentunya ini adalah kecelakaan, kataku.

Setelah kami meninggalkan gereja, kami pergi berbelanja sebelum kembali ke rumah.

Selama berbelanja, ketiga wanita itu bergiliran menggendongku, tetapi ketika aku melihat lebih dekat ke sekelilingku, aku melihat bahwa orang-orang yang terlihat kaya akan menggunakan sesuatu yang terlihat seperti kereta bayi untuk anak-anak mereka.

Saya heran mengapa kita tidak memilikinya? Padahal yang berumur satu tahun pasti cukup berat.

--------
Kamis, 14 Maret 2019

Note : -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar